Hymne Guru Sebagai Simbol Patriot Guru

Hymne Guru Sebagai Simbol Patriot Guru - Berbicara tentang pahlawan, tentu saja semua orang yang berada di lingkungan sekitar tempat tinggal manusia yang memberikan manfaat positif baginya disebut sebagai pahlawan. Mengapa hal tersebut dapat terjadi? Hal tersebut karena manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat melepaskan diri dari bantuan dan pertolongan manusia sekitarnya.

Hymne Guru Sebagai Simbol Patriot Guru

Akan tetapi, pernyataan pada bagian sebelumnya menyiratkan pengertian yang lazim ada. Dapat diartikan bahwa pahlawan dalam pernyataan tersebut terlalu umum.

Manusia dalam perkembangannya tentu memiliki seseorang yang dapat memberikan inspirasi kepadanya. Inspirasi yang dimaksud adalah inspirasi untuk dapat melakukan segala hal yang positif. Dan bagi semua orang, ada satu sosok orang yang sama-sama memberikan inspirasi bagi semua orang tidak terkecuali. Orang tersebut adalah sosok guru, a theacher.

Perasaan tersebut tertuang dalam hymne guru yang sering dinyanyikan dalam peringatan hardiknas. Berikut ini adalah lirik hymne guru.

Terpujilah wahai engkau ibu bapak guru
Namamu akan selalu hidup dalam sanubariku
Semua baktimu akan kuukir di dalam hatiku
Sebagai prasasti terima kasihku
Tuk pengabdianmu
Engkau sebagai pelita dalam kegelapan
Engkau laksana embun penyejuk dalam kehausan
Engkau patriot pahlawan bangsa
Tanpa tanda jasa

Dalam lirik lagu Hymne Guru karya Sartono termuat banyak fakta mengenai guru yang dapat menjadi sosok pahlawan bagi banyak pribadi. Fakta pertama tentang pengabdian. Benar, kenapa benar? Hal itu tak lain karena guru adalah ibu dan bapak bagi siswa selama di sekolah. Apabila dibandingkan dengan jumlah jam pertemuan antara ibu kandung dan ayah kandung di rumah dengan ibu dan bapak guru di sekolah, tentunya lebih banyak jumlah jam pertemuan siswa dengan ibu dan bapak gurunya di sekolah. Fakta ini didukung dengan kegiatan bekerja orang tua yang melebihi jam sekolah anaknya.

Kondisi antara siswa dengan guru yang begitu dekat memungkinkan seorang siswa untuk selalu berdekatan dengan gurunya. Bahkan dapat menjadikan gurunya sebagai seorang konselor untuk dirinya dalam segala masalah baik itu masalah keluarga maupun masalah di sekolah.

Meskipun seperti itu, sejumlah siswa pada masa kini tidak lagi menganggap pekerjaan guru sebagai pengabdian yang dapat menjadikan dirinya hormat kepada gurunya dengan tulus tanpa imbalan di belakangnya. Seorang siswa pada dasarnya menghormati gurunya, bahkan dalam kondisi yang khusus menakuti gurunya dengan NILAI sebagai alasan kuat di baliknya. Hal tersebut sangat disayangkan karena sebenarnya guru adalah sosok pengabdi yang seharusnya menjadi ibu yang seharusnya pula menghilangkan batas-batas antara siswa dengan guru. Akan tetapi hal itu belum terjadi di kalangan sekolah.

Keadaan siswa yang demikian kemudian diperparah dengan sikap guru kepada siswa. Siswa yang takut menjadikan guru semakin menakut-nakuti siswa dengan NILAI mereka. Akibatnya, siswa merasa terancam.

Fakta kedua, Engkau sebagai pelita dalam kegelapan. Kalimat tersebut adalah kalimat bermajas yang mengandung makna bahwa guru adalah sosok penerang. Kata pelita dalam kalimat tersebut diartikan sebagai penerang seperti lampu, lilin, dan kandil yang di dalamnya terkandung makna khusus karena pelita digunakan sebagai lambang atau simbol, yaitu petunjuk. Setelah itu di sebelahnya terdapat frasa dalam kegelapan yang berarti kondisi gelap yang sedang terjadi. Namun mengandung makna dalam ketidaktahuan. Apabila disatukan, maka kalimat tersebut memiliki makna bahwa guru adalah sosok orang yang dapat memberikan petunjuk bagi ketidaktahuan siswanya selama di sekolah.

Contohnya adalah selama pembelajaran. Ketika seorang anak duduk di bangku TK, siswa diajak bermain untuk menggerakkan tubuhnya agar lincah. Tidak jarang pula di jenjang TK diajarkan keterampilan membaca, menulis, dan berhitung (calistung) sehingga sebelum memasuki jenjang SD (Sekolah Dasar), siswa dapat membaca, menulis, dan berhitung. Aktivitas membaca, menulis, dan berhitung adalah petunjuk bagi siswa yang semula tidak memiliki pengetahuan tentang ketiga hal itu.

Pada jenjang SD, petunjuk yang diberikan guru semakin meningkat. Dengan menggunakan bekal keterampilan dasar dalam membaca, menulis, dan berhitung yang diperolehnya ketika TK sehingga siswa tingkat SD dapat memperoleh banyak petunjuk terkait dengan aktivitas alam yang belum diketahuinya seperti gunung meletus, tsunami, gaya gravitasi, sejarah perang memperjuangkan kemerdekaan, cara menghitung luas lingkaran, dan pengetahuan yang lainnya yang belum diketahui.

Pada jenjang SMP, petunjuk yang diperoleh siswa semakin bertambah banyak. Begitu pun pada jenjang SMA. Segala petunjuk yang berupa ilmu pengetahuan tersebut diharapkan dapat menambah wawasan siswa tentang lingkungan sekitarnya. Siswa pun semakin mengembangkan dirinya menjadi lebih dewasa.

Fakta ketiga. Engkau laksana embun penyejuk dalam kehausan. Kalimat tersebut dapat dimaknai bahwa guru dapat menjadi jawaban atas segala pertanyaan siswa. Dalam proses mengembangkan ketidaktahuannya menjadi tahu, siswa mengajukan banyak pertanyaan untuk memuaskannya akan keraguannya terhadap pengetahuan yang diberikan guru dan fenomena alam yang terjadi. Orang pertama yang menjadi rujukan siswa untuk mencari jawaban atas pertanyaannya adalah guru. Meskipun kini, guru menjadi orang kedua setelah internet bagi siswa.

Fakta keempat. Engkau patriot pahlawan bangsa tanpa tanda jasa. Fakta keempat adalah fakta yang menyimpulkan dari ketiga fakta sebelumnya. Guru adalah pahlawan bagi siswa di negeri ini. Tidak akan ada profesi dokter tanpa adanya peran guru di dalamnya. Tidak akan ada sosok presiden yang dikagumi semua orang tanpa adanya peran guru di dalamnya. Bahkan, tidak ada profesi peneliti tanpa adanya peran guru. Semua bidang dibantu guru dalam prosesnya. Apabila semua profesi dihubungkan dengan pemberian tanda jasa berupa lambang, maka guru tidak ada. Misalnya, profesi TNI yang juga memberikan jasa pertahanan bagi negara diberikan tanda jasa berupa lambang pangkat yang disematkan di pakaiannya, tetapi guru tidak membutuhkan itu di pakaiannya. Karena ialah PATRIOT BANGSA.

Silakan tambahkan komentar Anda