Mahasiswa Surabaya Sulap Limbah Rotan Jadi Casing Smartphone

Mahasiswa Surabaya Sulap Limbah Rotan Jadi Casing Smartphone - Di mata mahasiswa Jurusan Desain Manajemen Produk Fakultas Industri Kreatif (FIK) Universitas Surabaya (Ubaya) Isahito Norhatan, limbah rotan bukanlah sampah yang benar-benar tidak terpakai. Tangan terampilnya justru menyulap limbah rotan menjadi casing atau pelindung ponsel unik bernilai artistik dan bermanfaat.

Mahasiswa Surabaya Sulap Limbah Rotan Jadi Casing Smartphone

“Berawal dari maraknya jenis handphone, kemudian industri perangkat pelengkapnya, salah satunya seperti casing menjadi meningkat, lalu saya juga melihat banyak limbah kulit rotan yang tidak terpakai dan dibiarkan begitu saja,” katanya seperti dikutip dari Okezonecom, Jumat (22/7/2016).

Isahito mengatakan, dia melakukan berbagai riset sebagai awal pembuatan prototipe casing smartphone dari limbah rotan ini. Mahasiswa angkatan 2011 itu juga mendesain sendiri berbagai variasi produknya.

“Proses produksinya melalui beberapa tahap. Fungsinya pun maksimal dan tidak merusak ponsel, seperti membuat lapisannya tergores dan lainnya,” tuturnya.

Pertama-tama, Isahito mengubah limbah kulit rotan diubah menjadi serat rotan agar mudah digunakan. Kemudian, tahap berikutnya adalah pencetakan dengan menekan serat rotan menggunakan alat khusus.

Mahasiswa Surabaya Sulap Limbah Rotan Jadi Casing Smartphone

“Setelah itu, serat kemudian dicetak menjadi bentuk casing sesuai dengan yang dibutuhkan. Tahap terakhir adalah finishing yaitu serat rotan yang telah dicetak kemudian dirapikan dan siap untuk digunakan,” paparnya.

Meskipun terbuat dari limbah rotan, produk buatan tangan berukuran 12,6 cm x 6,1 cm ini dijamin tahan lama. Kualitas bahan yang kuat juga tidak membuat pelindung tersebut mudah tergores dan tentunya aman untuk gadget.

“Desain yang ramping akan memaksimalkan penampilan gadget penggunanya. Biaya pembuatannya sendiri menghabiskan sekira Rp 1,5 juta, tetapi jika diproduksi secara massal, maka biaya per produk menjadi sekira Rp 99 ribu,” ujarnya.

Isahito membutuhkan 2 minggu untuk merampungkan prototipe yang didaftarkannya sebagai tugas akhir di kampus. “Untuk menambah keunikannya, produk yang diberi nama Liv Case ini juga menyediakan dalam beberapa pilihan warna, seperti merah, hijau, biru, dan coklat dengan menggunakan bahan pewarna alami, misalnya saja dari kayu secang dan daun tarum,” jelasnya.

Mahasiswa Surabaya Sulap Limbah Rotan Jadi Casing Smartphone

Pria asli Surabaya ini berharap ke depannya bisa mengembangkan Liv Case menjadi lebih baik. Dia berencana bekerja sama dengan Fakultas lain untuk memodifikasi perekat supaya produk ini bisa lebih fleksibel serta tahan air.

“Setelah berhasil, baru saya ingin memproduksi produk ini ke masyarakat dan membuat untuk semua jenis dan merek handphone maupun tablet,” tuturnya.

Silakan tambahkan komentar Anda