Tanda Bahwa Anda Harus Resign - Bagi Kamu pencari nafkah, bekerja adalah lumrah. Selain menjadi pengusaha, bekerja di sebuah institusi atau perkantoran adalah salah satu cara untuk mendapatkan uang halal.
Tapi, ada waktu di mana Kamu harus menyadari apakah pekerjaan Kamu sekarang cukup sehat? Membuat Kamu bahagia? Sekali lagi, gaji yang pas-pasan bukan satu-satunya alasan untuk meninggalkan sebuah pekerjaan.
Info Namina merangkum, setidaknya ada beberapa tanda, sekaligus menjadi peringatan, bahwa Kamu harus resign dan mencari pekerjaan baru.
Tidak Ada Waktu Untuk Keluarga
Ini poin terpenting. Kamu bisa merasakannya ketika Kamu terasing dari keluarga. Waktu yang dihabiskan bersama pasangan semakin berkurang, dan hubungan jauh dari mesra, relatif kaku, bahkan retak. Sering bertengkar hanya karena persoalan sepele.
Hal ini memburuk jika Kamu mempunyai buah hati. Waktu luang di akhir pekan terkadang habis hanya untuk beristirahat di rumah seharian. Waktu berinteraksi dengan si kecil pun terkikis. Setelah Kamu sadar, dia telah beranjak remaja, atau bahkan dewasa.
Kurang Tidur atau Insomnia
Ketika Kamu menghabiskan waktu malam dengan menatap jam dinding atau TV hingga larut, atau bahkan menjelang pagi, itu petanda pekerjaan sedang "membunuh" Kamu.
Bergantung pada pil tidur agar segera mengantuk, lantas menghabiskan kopi bercangkir-cangkir di kantor dengan kantung mata besar, itu bukan tanda Kamu seorang karyawan yang baik dan berbakat. Itu jelas tanda Kamu stres karena pekerjaan.
Sering Sakit
Bagian bawah punggung sakit, flu, migrain, radang sendi, dan infeksi telinga—ini daftar penyakit yang umumnya didera karyawan yang stres. Dan, jumlahnya terus tertambah.
Tapi, apapun jenis penyakitnya, jika Kamu merasakan sakit dan harus menemui dokter terus-menerus, silahkan direnungkan apa yang salah dengan pekerjaan Kamu.
Ya, duduk berjam-jam di kantor dengan postur tidak sehat, membungkuk di depan komputer, adalah biang dari segala penyakit. Stres memanifestasikan dirinya dalam berbagai bentuk di dalam tubuh, yang mengarah langsung menjadi penyakit.
Perusahaan boleh saja membayar asuransi kesehatan Kamu, setiap bulan setiap tahun, dengan premi tinggi. Lalu, Kamu bangga ketika sering memakainya? Coba pikir-pikir lagi.
Tidak Ada Penghargaan
Jika Kamu seorang pekerja keras dan berprestasi—selalu memenuhi tenggat waktu, menggenjot penjualan, tepat waktu, ide-ide brilian untuk pertumbuhan perusahaan—, namun Kamu tidak menerima ganjaran yang setimpal di akhir bulan, maka ada ketidakseimbangan antara pekerjaan dan penghargaan.
Banyak penelitian menunjukkan, ketidakseimbangan ini cepat diterjemahkan oleh otak menjadi rasa frustasi, dan hasil akhirnya menjadi kelelahan. Ekstrimnya, bisa menyebabkan penyakit mental.
Jika pekerjaan Kamu sekarang jarang dihargai, mungkin ada baiknya Kamu menyusun CV lagi dan mulai mencari pertualangan baru.
Terlalu Sibuk Dengan Hal yang Tidak Penting
Ini salah satu cara terburuk ketika pekerjaan perlahan-lahan "membunuh" Kamu. Jika pekerjaan menuntut Kamu untuk duduk diam dalam waktu yang lama, hampir tidak ada waktu untuk istirahat, jarang berinteraksi dan lebih sering berkutat dengan komputer di meja, ini saatnya Kamu resign.
Jangan sampai Kamu diperbudak oleh pekerjaan. Kamu bukan robot, melainkan manusia yang juga membutuhkan makan, bersosialisasi, dan olahraga. Jika kadarnya minim, penyakit-penyakit mematikan siap menghantui Kamu, seperti diabetes, obesitas, hipertensi, dan penyakit jantung.
Masalah Seksual
Tekanan di tempat pekerjaan pada akhirnya dapat membunuh hasrat dan nafsu pada pasangan di rumah. Stres, menghabiskan waktu berjam-jam di kantor, jauh dari rumah, terbukti mampu menurunkan fungsi seksual.
Dalam tahap yang lebih serius, isu ini bahkan bisa meningkat ke impoten. Untuk Kamu para wanita mungkin sering mendengar kasus keguguran atau melahirkan secara prematur akibat waktu berdiri yang lama, angkat berat, atau terlalu lelah.
Jika mengalami masalah ini, berhati-hatilah, pekerjaan Kamu sedang menghancurkan hubungan Kamu dan pasangan.
Susah Konsentrasi dan Bosan
Sejumlah penelitian menunjukkan, periode stres jangka pendek dapat menyebabkan otak seseorang berjalan lamban dalam mempelajari atau mengingat sesuatu. Dan, degenerasi sel-sel otak ini akan berujung pada lebih cepatnya efek dari usia tua, seperti demensia dan amnesia.
Sementara tingkat kebosanan yang tinggi benar-benar berisiko langsung pada munculnya penyakit stroke. Namun, susahnya berkonsentrasi dan rasa bosan secara tidak sadar dapat membunuh produktivitas Kamu secara umum. Menghambat kejernihan mental. Dua faktor ini berpotensi berujung pada gangguan mental.
Sekarang, apakah Kamu mau terus-terusan bekerja dengan tujuh tanda-tanda di atas? Well, hidup itu pilihan. Selamat memilih yang terbaik. Selamat bertualang!
Silakan tambahkan komentar Anda